Jumat, 09 November 2012

OTAK KESEIMBANGAN


Apa isi otak kita?
Kumpulan atau kristalisai nilai – nilai kehidupan dari pembelajaran dan pengalaman hidup yang kita lakukan. Nilai apa yang mengkristal dalam pikiran kita menempati posisi kendali pikir dan bekerja mewarnai perlajalanan kehidupan sampai sekarang ini. Hasil dari kerja pikir manusia adalah tercapainya kehidupan yang selamat dan terus bertambah bahagia / sejahtera.
Nilai – nilai yang bekerja mewarnai kehidupan ini akan bertemu dan berkolaborasi dengan nilai – nilai yang dimiliki orang lain dalam proses penanaman  benih nilai , sehingga akan terjadi pembauran.  Dalam proses pembauran ini, akan terjadi proses persemaian nilai ( keselarasan menjadi tumbuh atau ketimpangan menjadi mati).
Otak memegang prana penting, memimpin kendali keselarasan keseimbangan dengan nilai – nilai firah dan nilai – nilai yang mengkristal dalam kehidupan sebagai hukum keseimbangan.
Berbagai macam ketimpangan atau ketidak selarasan yang berbuah pada rasa kecewa, kerugian, sakit, penderitaan, stress atau rawan setres dan seterusnya sehingga kita kehilangan rasa aktualisasi dan kehilangan rasa manusia. Keterpurukan – keterpurukan dan penderitaan ini mengisi dan menguasai otak kita sehingga kita mudah tersingung, tidak percaya, menutup diri, mudah curiga dan berakibat menjadi virus / racun / kotoran yang merusak kerja positif otak, hati dan mentalkepribadian .
Marilah kita amati diri kita.
Posisi / tempat apa sekarang kita berada? (jawab ………………………….. )
Pada suasana hati apa kita sekarang? (jawab …………………………… )
Harapan apa saja yang tidak terealisasi? (jawab ……………………………… )
Apa saja / perselisihan apa yang terjadi? ( jawab ……………………………… )
Harapan apa lagi yang tersisa? ( jawab ……………………………… )
Masalah apa yang belum selesai? ( jawab ……………………………… )
Hutang? ( jawab ……………………………… )
Masalah kerja? ( jawab ……………………………… )
Masalah kantor? ( jawab ……………………………… )
Masalah rumah? ( jawab ……………………………… )
Masalah social? ( jawab ……………………………… )

Semua itu adalah masalah kemanusian.  Mengapa? Karena kita terus menerus dalam proses jadi manusia yang seutuhnya seimbang antara kana kiri, atas bawah dan depan belakang. Belum imbang antara titik lahir dan titik batin, titik kaya dan titik miskin, titik derita daan titik bahagia, titik saya dan titik anda. Dan seterusnya . pada titik imbang semuanya sama saja, dan semuanya jadi satu yaitu titik damai titik tenang, yang akan bertemu titik bahagia.

Ketika manusia masuk zona manusia dan menempati keseimbangannya, bertemu apa saja, bertemu siapa saja, semuanya jadi imbang, jadi selaras dengan gerakan serba kebetulan gerak reflek serba selaras secara alamiah, karena semuanya bukan merupakan suatu beban permasalahan, semuanya terasa semakin asik…., semakin bermakna, tidak mengada – ada, apa adanya.

SALAM MANUSIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar