Selasa, 06 November 2012

DONGENG BAKSO DAN RUMPUT

 
SUATU HARI, Ketika sedang enaknya bersama – sama makan bakso, tiba – tiba nyelonong pertanyaan,”Ada ,APA  di dalam bakso?” - “Bakso ya tetap bakso seperti yang kita makan, sampai kita berkeringat karena kelezatannya”.
Ketika kambing sedang asyiknya makan rumput, “Ada  APA  sebenarnya di dalam rumput itu?” – “Rumput ya rumpu seperti yang dimakan kambing. Jadi bakso dan rumput sama – sama makanan”.
Bukankah di dalam bakso yang kita makan ada kebersamaan, keakraban, pelepas kejenuhan, kenyamanan, pengendoran syaraf dan lain - lain?
Bukankah di dalam bakso ada makna sebagai sarana untuk saling terbuka dan menerima segala perbedaan yan ada diantara kita, , sehingga kita dapat saling berbagi keselarasan untuk menjadi lebih baik, lebih bermakna.
Realita diri kita masing – masing ada di mana? Adakah  kesadaran ( baca = rejeki / anugrah /aktualisasi) untuk berbagi cinta kasih keselaraan keseimbangan manusia.
Rumah manusia sebagai sarana belajar dan berbagi bersama – sama untu memiliki zona manusia, kesadaran keselarasan, kesadaran keseimbangan.
Di dalam zona manusia, berlatih  kesadaran .APA. secara alamiah akan tumbuh dengan sendirinya. Pembicaraan yang mengarah pada penguasaan mengenai realita apa, isi dan makna. 

 Salam Manusia.                                                                                                                                

1 komentar:

  1. Selamat dengan diluncurkannya "rumah manusia". Konsep rumah manusia sangat sederhana, namun sarat makna. Membahasakan bahasa Tuhan dan kehidupan tanpa titik maupun jeda...

    Selamat memanusiakan manusia...

    BalasHapus