Rabu, 07 November 2012

BUKAN PESTA PASTI BERLALU

 
Kalimat, “ Pesta pasti berlalu” terkadang mampir di hadapan kita. Yang ditujukan  kepada seseorang yang sedang mengalami kemujuran dan lupa diri, sehingga sepak terjangnya, keangkuhannya menjadi tontonan semua orang. Bukankah keberhasilan itu didukung oleh banyak pihak? Sebuah pengakuan yang mengakui dirinya sangat - sangat super dan menghilangkan peran serta orang banyak, pestanya hanya mampir sebentar.
            Kalimat, “ Pesta pasti berlalu” yang dilontarkan oleh seseorang yang didorong oleh rasa iri atas keberhasilan orang lain, menggambarkan seseorang yang hidupnya gersang yang berharap agar pesta orang segera berlalu.
            Yang kita harap bukannya pesta pasti berlalu, namun pesta berlalu – lalang silih berganti, dari pesta yang satu ke pesta yang lain, mengapa tidak? Bukankah setiap kesempatan kebaikan kita dapat turut serta berpartisipasi, menurut peran yang kita dapatkan, itu bukan pesta? Apapun peran kita, dan kita turut berbahagia atas keberhasilannya, itulah yang dinamakan pesta.
            Ikut berpesta artinya turut berbahagia atas keberhasilan, kebahagiaan yang dicapai orang lain. Kartu ucapan selamat atas kebahagiaan orang lain yang sering kali kita kirimkan, itu sama saja kita turut berpesta, turut berbahagia, meskipun kita berhalangan hadir dalam resepsi keberhasilannya.
            Marilah kita renungkan. Turut berbahagia atas kebahagiaan orang lain, artinya diri kita, hati kita membuka diri dan menerima kebahagian orang lain untuk singgah di dalam hati yang telah kita siapkan.
             Pasti ada sesuatu mengapa kebahagiaan orang lain, hati kita ikut menyimpan dan mengarsipkannya? Karena ada rasa simpati dan empati.
            Sikap simpati dan empati ini suatu sikap yang menghubungkan dua hati untuk biasa saling menerima dan memberi dalam setiap kesempatan dan peluang. Dengan demikian sikap simpati dan empati yang dirawat dengan baik, merupakan modal atau asset untuk meraih dan memenangkan setiap peluang yang menguntungkan.
            Dengan kata lain, turut berbahagia atas atas kebahagiaan orang lain adalah suatu sikap turut berbahagia saat ini, dan start menyambut kehagiaan dan peluang- peluang yang akan datang. Kebahagiaan sedang menunggu kita, di mana saja.

Salam manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar